Sunday, January 22, 2017

contoh laporan pengamatan jamur

Laporan Pengamatan Jamur Tempe dan Jamur Pada Makanan Busuk



BAB I
PENDAHULUAN
      

        A.      Latar Belakang
Jamur (Fungi) merupakan organisme yang termasuk dalam domain eukarya (organisme yang memiliki selubung inti). Ukuran tubuh jamur ada yang kasat mata (makroskopis) dan tak kasat mata (mikroskopis). Tubuh jamur tersusun oleh sel yang memiliki dinding sel berbahan zat kitin. Zat kitin tersusun dari polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan di pada kerangka luar Arthropoda. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh karena itu fungi tergolong organisme heterotrof. Sel-sel yang menyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang yang berbentuk hifa. Kumpulan dari hifa yang banyak disebut miselium. Beberapa hifa tersebut memiliki sekat antar sel (septa) dan tanpa sekat (asepta). Hifa tersebut kebanyakan berbentuk mikroskopis. Oleh karena itu, hifa hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop.
       B.      Tujuan Pengamatan

1.       Mengamati struktur jamur yang diamati (hifa, miselium,dll.).
2.       Menentukan klasifikasi jamur yang diamati.

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
       A.      Alat dan Bahan

·         Mikroskop
·         Kaca Preparat
·         Penutup preparat
·         Pinset
·         Pipet
·         Tempe
·         Nasi Busuk
·         Air
       B.      Langkah Kerja

·         mengambil dan mengatur mikroskop agar dapat melihat preparat
·      mengambil secuil tempe mentah dan jamur pada nasi busuk menggunakan pinset
·      meletakkan cuilan jamur tersebut di kaca preparat
·      memberi sedikit air menggunakan pipet
·      menutup spesimen dengan penutup preparat
·      mengatur kedudukan preparat di mikroskop
·      melihat hasil perbesaran di mikroskop
BAB III
HASIL PENGAMATAN



       A.      Data

NO
Jenis jamur
Struktur Hifa
Gambar
1
Jamur tempe
-  hifa tidak bersekat (asepta)
-  mempunyai sporangiospora
-  hifa tidak bercabang
2
Jamur pada nasi busuk
-  hifa tidak bersekat (asepta)
-  mempunyai sporangiospora
-  hifa tidak bercabang
  
      B.      Analisis dan Pembahasan

Dari data di atas, dapat dijelaskan bahwa jamur pada tempe memiliki struktur hifa yang tidak bersekat (asepta), mempunyai sporangiospora, dan hifanya tidak bercabang. Sedangkan pada jamur nasi busuk memiliki struktur hifa yang bersekat (septa), mepunyai konidiospora, dan hifanya tidak bercabang.
Dari ciri-ciri tersebut, dapat dijelaskan bahwa jamur pada tempe termasuk ke dalam kelompok Zygomycota. Sedangkan untuk jamur nasi busuk termasuk ke dalam kelompok Ascomycota.

BAB IV
PENUTUP

    
        A.      Kesimpulan

Dari data pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa jamur pada tempe dan jamur pada nasi busuk memilki struktur hifa yang berbeda. Oleh karena itu, keduanya dikelompokkan ke dalam kelompok yang berbeda juga.

       B.      Saran
Saran dari kami yaitu, apabila mengambil spesimen jamur harus diiris dengan ukuran yang sangat tipis, jika tidak maka struktur hifanya tidak dapat terlihat dengan jelas di mikroskop. Dan jika di dalam karya ilmiah ini terdapat banyak masalah dalam penulisan, materi, dan tutur kata. Kami minta maaf atas kesalahan kami. Oleh karena itu, kami harap anda dapat memberikan saran yang baik untuk meningkatkan kemampuan kami dalam karya ilmiah kami selanjutnya.

No comments:

Post a Comment